Minggu, 19 November 2017

Review Kampung Inggris (Part 1 - Intro)

Apakah Kalian tau Kampung Inggris?
Atau Kalian sudah pernah dengar Kampung Inggris?
Apakah Kalian berniat ingin ke Kampung Inggris?
Kali ini Aku mau berbagi pengalaman dan menjelaskan mengenai Kampung Inggris untuk kalian yg belum tau atau yg berminat akan ke Kampung Inggris. Jadi, Kampung Inggris itu terdapat di Desa Tulungrejo & Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri - Jawa Timur. Awal mulanya puluhan tahun lalu ada sebuah tempat les yg didirikan oleh Mr. Kalend dan tidak dipungut biaya alias gratis (ini kata Bapak Aku ya, karena saat itu Bapak Aku juga ikut les). Setelah itu mulai lah banyak bermunculan tempat les / lembaga Bahasa Inggris yg sekarang jumlahnya sekitar 200 lembaga, maka disebutlah sebagai Kampung Inggris. Untuk lembaga yg pertama didirikan oleh Mr. Kalend bernama BEC (Basic English Course), setau Aku di sana memakai seragam berwarna hitam putih dan gedungnya memang mirip seperti sekolahan.

Bagi Kalian yg belum pernah ke Pare atau mau ke Kampung Inggris tapi bingung mau ambil program apa dan lembaga mana, Kalian bisa googling dan langsung telpon ke lembaga yg menurut Kalian "oh kayaknya Aku mau di sini deh" untuk tanya-tanya supaya lebih jelas, biasanya kalo daftar langsung ke lembaga rersebut tidak dikenai biaya admin, hanya tinggal membayar biaya les dan camp (jika ingin tinggal di camp). Tapi, kalo Kalian tidak mau ribet, takut pas sampai sana bingung naik apa dari stasiun / bandara nya, takut keburu penuh, takut gak dapat tempat tinggal, dan lain-lain nah Kalian bisa menggunakan jasa EO (ada beberapa EO, coba googling aja, soalnya Aku gak mau nyebut nama-nama EO tersebut -gak enak, gak di endorse😅- apabila mendaftar lewat EO, akan dikenakan biaya admin sebesar 75 - 80rb, tergantung EO nya.

Sebenarnya, lebaran tahun ini (2017) Aku ke Pare -untuk mudik sih bukan ke Kampung Inggris-. Akhirnya Aku kembali ke Pare setelah sekitar 8th gak ke sana -tepatnya di Jl. Raflesia, Desa Tulungrejo, sekitar 1,5 km dari Kampung Inggris- Aku lama tidak ke Pare karena Mbah Aku udah pindah ke Jatinangor, maka kalo lebaran kumpulnya di Jatinangor deh,jadi di Pare hanya ada rumah kosong dan 1 rumah yg di kontrakin. Saat lebaran itu Aku penasaran Kampung Inggris tuh kayak gimana? Dulu waktu kecil kalo mudik gak pernah muter-muter ke sana, trus waktu kuliah gak sempat-sempat untuk les di sana padahal pengen banget. Jadilah pada suatu sore itu Aku & Bapak naik motor muterin Kampung Inggris, cuma liat-liat aja sih kayak gimana dan Aku ke sana benar -benar cuma muter aja, gak nanya-nanya, gak jajan, gak turun dari motor sama sekali deh. Itupun gak semuanya Kami lewatin, cuma di jalan apa entah waktu itu belum hafal nama jalannya.

And then, sebulan setelah balik ke Jakarta, Aku baru ngerasa "pengen deh ke Kampung Inggris untuk ngisi waktu luang -karena aku baru lulus kuliah- dari pada gabut di rumah". Hampir setiap malah terbayang-bayang aja tuh hahaha sampai kalo mau tidur tuh googling lembaga di Kampung Inggris. Aku cari-cari lah, karena Aku udah tau mau fokus ke program TOEFL maka Aku cari "TOEFL untuk fresh graduate". Ternyata pas googling, yg kebanyakan muncul itu web dari para EO dan ada beberapa lembaga yg muncul pada pencarian aku, salah satunya Elfast. Sempat bingung mau camp / kost biasa (kalo pilih kost biasa takutnya malah disuruh tinggal di rumah Mbah, tapi Aku gak berani karena kan rumahnya gede dan sendirian haha cemen sih emang Aku). Setelah melewati drama dan beberapa pertimbangan yg diakibatkan oleh kebingungan, Aku pun daftar di salah satu EO.
Kalo ada yg nanya "kenapa daftar lewat EO kan keturunan Pare? kan pernah ke Pare?"

Okeeey Guys, I'll tell You about My Experince. Aku daftar lewat EO karena Aku kira semua pendaftara lewat situ dan Aku gak tau kalo kena biaya admin lagi 😑 pas udah fix mau ambil program apa, lembaga mana, camp / kost, nanti Kita dikasih link buat daftar -link nya langsung ke formulir ke gitu, Kita tinggal isi data diri aja-. Awalnya kan Aku mau camp, makanya EO tersebut kasih link paket yg les + camp -tapi pas diskusi ke Bapak kalo sekamar di camp min 3 orang, maka Aku batalkan camp nya- (Insya Allah nanti Aku mau post tentang kost'an Aku juga). Aku gak minta link web nya lagi ke EO, tapi Aku otak-atik sendiri link nya jadilah cuma ambil les tanpa tempat tinggal. Daftar melalu EO ada penawaran seperti: program les, tempat tinggal, transportasi dari stasiun / bandara dan pindah periode. Aku tidak memilih tempat tinggal karena Aku akan cari sendiri, transportasi pun Aku juga tidak pilih karena Aku ke sana bersama Bapak yg memang itu kampung halaman Bapak dari kecil, sebelum pada akhirnya tahun 1977 Bapak pindah ke Jakarta 😜 Aku cuma pilih tempat les & pindah periode (kalo udah yakin mau ke sana sih harusnya gak usah pilih pindah periode).

Di sana ada periode 10 dan 25, maksudnya adalah dibuka kelas baru seiap tanggal 10 dan tanggal 25 pada setiap bulannya. Waktu belajarnya bermacam-macam, ada yg 1 minggu (sedikit sih lembaga yg belajar 1 minggu), 2 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan & 1 tahun, itu semua tergantung dari lembaga masing-masing. Aku daftar untuk periode 10 September 2017, saat itu Aku daftar tanggal 21 Agustus 2017 (kalo lewat EO kayaknya harus jauh-jauh hari). Aku jadinya ambil program E-fast 3 di Elfast. E-fast 3 merupakan pogram menengah untuk TOEFL (belajarnya sudah bukan dari grammar lagi, tapi sudah fokus ke materi pada TOEFL dan ada scoring 7x). Biaya yg Aku bayar lewat EO:
  • Program E-fast 3: 460rb
  • Pindah periode:   10rb
  • Biaya admin:   80rb
  • Kode unik:    xxx
  • Total: kurang lebih 551rb
Aku agak menyesal sih lewat EO haha harusnya pas mudik kemarin Aku tanya-tanya aja sendiri pas ke sana, sekalian cari kost yg sesuai dengan keinginan Aku. Tapi, yaudah gak apa-apa ini buat di jadiin pengalaman aja.

Jumat, 8 September 2017 pukul 07.00 WIB, Aku sampai di Stasiun Kediri berdua Bapak. Lalu Kami naik becak dari depan stasiun ke pangkalan angkot (biaya 20rb, itu tanpa nanya hehe Bapak langsung kasih aja), kemudian naik angkot sampai depan rumah Mbah. Supir angkot sudah pada tau alo orang yg bawa koper kebanyakan pada mau ke Kampung Inggris dan biasanya diantar sampai masing-masing camp / lembaga nya. Sama halnya dengan angkot yg Aku naikin, di angkot tersebut isinya orang-orang yg mau ke Kampung Inggris semua dan supirnya pun mengantar Mereka sampai ke tempat tujuannya seperti: Elfast, GE, TEST, dan lain-lain hingga akhirnya Aku yg terakhir diantar sampai depan rumah Mbah (biaya nya 25rb / orang, karena memang jauh dan transpotasi online di sana masih jarang).

Well, segitu dulu Part 1 nya hehe kayaknya udah kepanjangan banget deh. Semoga memberikan pencerahan untuk teman-teman yg berminat ke Kampung Inggris. Kalo mau tanya-tanya bisa tanya melalui socmed Aku (di postingan sebelumnya sudah Aku kasih link nya). Senang kalo bisa membantu dan berbagi pengalaman.


Sincerely,

Wids 😉

2 komentar:

  1. Terimakasih mbak telah mau berbagi in syaa Allah saya juga ada niatan mau ke pare mbak tulisan mbak ini sangat membantu saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, Aku sekalian bales komen Kamu yg sebelumnya ya. Iya waktu itu Aku les di Kampung Inggris - Pare, di lembaga Elfast. Alhamdulillah jika bisa membantu & semoga niat Kamu segera terlaksana ��

      Hapus